Melacak Siapa Orang Pertama yang Memiliki Ide Memberi Tanda Baca pada Mushaf Al-Qur'an
Abstract
Artikel ini membahas mengenai peran para tokoh muslim sebagai peletak dasar pertama tanda baca Mushaf Al-Qur’an. Adanya ide ini lahir karena pada abad 6-7 Masehi banyak orang non Arab yang masuk Islam pada mulanya tidak mengetahui bahasa Arab kesulitan dalam membaca al-Qur’an. Karena tidak ada tanda baca dan harakat apapun di dalamnya, sehingga terjadi banyak kekeliruan dalam membaca al-Quran. Untuk mengatasi hal tersebut, maka mulailah beberapa tokoh muslim berinisiatif membuat tanda baca bagi Mushaf Al-Qur’an.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan menggunakan metode deskriptif-analitis dengan pendekatan studi kepustakaan (library research). Penulis mengumpulkan data dari berbagai buku dan kitab-kitab sebagai referensi. Simpulan yang diperoleh dari penelitian bahwa orang pertama yang memberikan tanda titik untuk membedakan harakat (Nuqath al-I’rob) adalah Abu Aswad ad-Duali. Yahya bin Ya’mur bin Nashr bin Ashim menjadi penggagas adanya titik pembeda antar huruf (Nuqath al-I’jam). Sedangkan Khalil bin Ahmad al-Farahidi menjadi tokoh pertama yang memberikan harakat (Syakal).
Â
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ash-Sholih, Subhi. 1977. Mabahits fi 'Ulumi Al-Qur'an, Beirut: Daarul Ilmi Lil Malayin.
Al-Qodhi, Abdul Fatah. 2007. Tarikhul Mushaf Asy-Syari', Mesir: Maktabah Al- Qahirah.
Al-Hammada, Ghanim Qodduri, Rasmul Mushaf dirosatun lughowiyyatun tarikhiyyatun, Mesir: al-Lajnatul wathoniyyah, 1982.
Nuqath al-Mushaf al-Syarif.
Ma‟rifat, Hadi, Sejarah Lengkap al-Qur‟an, Jakarta: Al-Huda, 2010.
Syahin, Abdush shobur, Tarikhul Qur‟an, Kairo: Nahdhoh Misr, 2006.
Al-Farmawi, Abdul Hayy Husain, Rasm al-Mushaf wa NaqtuhDOI: https://doi.org/10.59622/jiat.v4i1.82
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Hikami : Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.